Service Printer Mranggen

Selasa, 08 Maret 2016

Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

Beragam Info - Pada hari yang fenomenal ini saya admin Beragam info akan memberikan informasi tentang gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena yang sangat langka ini dapat diambil banyak hikmah terutama bagi umat beragama islam mengadakan solat gerhana matahri, Berikut adalah pengertian gerhana matahari Total Menurut Ahli Astronomi, menurut Islam Dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari.


1. Pengertian Menurut Ahli Astronomi
Menurut ahli astronomi, gerhana matahari adalah jatuhnya bayang-bayang bulan ke bumi karena terhalangnya sinar matahari ke bumi oleh bulan. Terjadinya gerhana matahari ini tidak berlangsung lama. Ada yang hanya 3 menit sampai 7 menit. Mengapa bulan yang kecil dapat menutupi cahaya matahari yang besar? Karena jarak bulan lebih dekat dengan bumi yaitu 384.400 km. Sedangkan jarak ke matahari adalah 149.680.000 km. Gerhana matahari dibagi menjadi empat macam yaitu: Gerhana ini terjadi saat cahaya matahari tertutupi seluruhnya oleh bulan. Pada jarak tertentu inilah yang menentukan terjadinya gerhana matahari total.
Sumber : http://www.pakmono.com/2015/05/pengertian-gerhana-matahari-dan-proses-terjadinya-gerhana-matahari.html

2. Menurut Dasar-Dasar Islam
Dari ‘Aisyah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan ash-shalata jami‘ah.Kemudian orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw shalat mengimami mereka. Beliau bertakbir …., kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam. Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian berkata: Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui shalat [HR. an-Nasai].

Dari ‘Aisyah, isteri Nabi saw, (diriwayatkan) bahwa ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari pada masa hidup Nabi saw. Lalu beliau keluar ke mesjid, kemudian berdiri dan bertakbir dan orang banyak berdiri bershaf-shaf di belakang beliau. Rasulullah saw membaca (al-Fatihah dan surat) yang panjang, kemudian bertakbir, lalu rukuk yang lama, kemudian mengangkat kepalanya sambil mengucapkansami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, lalu berdiri lurus dan membaca (al-Fatihah dan surat) yang panjang, tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian bertakbir lalu rukuk yang lama, namun lebih pendek dari rukuk pertama, kemudian mengucapkan sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, kemudian beliau sujud. Sesudah itu pada rakaat terakhir (kedua) beliau melakukan seperti yang dilakukan pada rakaat pertama, sehingga selesai mengerjakan empat rukuk dan empat sujud. Lalu matahari terang (lepas dari gerhana) sebelum beliau selesai shalat. Kemudian sesudah itu beliau berdiri dan berkhutbah kepada para jamaah di mana beliau mengucapkan pujian kepada Allah sebagaimana layaknya, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka segeralah shalat [HR Muslim].
Sumber : http://suaramuhammadiyah.com/wawasan/2016/03/01/tata-cara-shalat-gerhana/

3. Tata Cara Mengerjakan Sholat Gerhana Dan Orang Yang Dapat Mengerjakannya 
Shalat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian. Apabila gerhana usai sementara shalat masih ditunaikan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. Adapun orang yang dapat mengerjakan shalat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak perlu mengerjakan shalat gerhana. [sumber: Rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah No. 19 tahun 2008.

Tata cara sholat
Shalat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Shalat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut:
1. Imam menyerukan ash-shalatu jami‘ah.
2. Takbiratul-Ihram, lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang dengan jahar.
3. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
4. Mengangkat kepala dengan membaca “sami‘allahu li man hamidah”,makmum membaca rabbana wa lakal-hamd.
5. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surat panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.
6. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.
7. Bangkit dari rukuk dengan membaca “sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd”.
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud
11. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
12. Salam
13. Setelah shalat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Sumber : http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-5369-detail-panduan-menyikapi-gmt-9-maret-2016.html

Nah itulah Informasi sekilas tentang Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Person

Menerima Panggilan Area Semarang dan Sekitarnya CP: WA : 085848888815

085848888815

Foto saya
Semarang, Central Java, Indonesia